Jumat, 22 Mei 2009

Batuan Beku

Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung dari proses pembekuan magma, baik didalam bumi maupun diatas permukaan bumi.

Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu kenampakan suatu massa dari unit – unit kristal yang saling mengunci kecuali yang non kristalin.

Proses pembekuan magma akan menghasilkan kristal – kristal primer ataupun gelasan, yang mana apabila saat itu terdapat cukup energi pembentukan kristal maka akan terbentuk kristal – kristal mineral ukuran besar. Sedangkan bila energi pembentukannya rendah akan terbentuk kristal yang ukurannya sangat halus. Bila pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak akan terbentuk dan cairan magma yang membeku akan menjadi gelas.

Setiap mineral memiliki kondisi tertentu pada saat mengkeristal. Mineral – mineral mafic pada umumnya mengkeristal pada suhu yang relative tinggi, sebaliknya mineral – mineral felsic pada umumnya mengkeristal pada suhu yang relative rendah.

Batuan beku merupakan kumpulan mineral – mineral silika yang mengkeristal. Selama kristalisasi berlangsung selalu ada kecendrungan untuk mempertahankan keseimbangan antara fase padat dan fase cair. Dalam hal ini kristal yang mula – mula terbentuk akan bereaksi dengan cairan, sehingga berubah komposisinya. Reaksi ini terjadi secara terus – menerus pada kristalisasi mineral – mineral plagioklas (mulai mineral basa sampai mineral asam). Reaksi ini disebut “continuous reation series” dipihak lain terjadi secara tiba – tiba pada temperature tertentu, dalam kristalisasi mineral – mineral ferromagnesium (mafic mineral) disebut “discontinuous reaction series”.






Gambar 3.1 Diagram Bown Reaction Series

3. 2. Sifat – Sifat Mineral Penyusun Batuan Beku
Berdasarkan sifat – sifat mineral penyusun batuan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Mineral Utama
Mineral utama adalah mineral – mineral primer yang selalu terdapat dalam satu batuan tertentu dan merupakan yang dominan untuk batuan tersebut.

2. Mineral Sekuder
Mineral sekunder adalah mineral yang terdapat cukup banyak dalam satu batuan beku tetapi tidak selalu seperti halnya mineral primer (utama). Mineral sekunder ini sering juga disebut mineral pelengkap (accessory mineral).

3. Mineral Tambahan (Minor Accesory Mineral)
mineral tambahan adalah merupakan mineral yang terdapat dalam suatu batuan beku yang jumlahnya tidak begitu banyak, kira – kira lebih kecil dari 5 % dari volume batuan. Contoh : apatitie, magnetite, zircon dan lain – lain.


3. 3. Deskripsi Batuan Beku
1. Warna
Warna adalah warna mineral yang dapat di tangkap dan dilihat oleh mata tanpa menggunakan alat bantu. Atau,

2. Jenis Batuan
a. Klasifikasi berdasarkan sifat kimia dan komposisi mineralnya, meliputi :
1. Batuan Beku Asam
Batuan beku yang mengandung unsur silika lebih dari 66 %, umunya berwarna terang. Contoh : granite, apatite, dan lain – lain.

2. Batuan Beku Intermediet.
Batuan ini mengandung mineral silika antara 52 % - 66 % batuan biasanya berwarna terang hingga agak gelap. Contoh : diorite, andesit dan lain – lain.

3. Batuan Beku Basa.
Adalah batuan beku yang komposisi silikanya anatar 45 % - 52 % kaya akan mineral kalsit plagioklas dan mafik mineral. Warnanya gelap / buram sampai kehitaman. Contoh : gabro, basalt dan lain – lain.

4. Batuan beku ultra basa
Jenis batuan beku ini mengandung unsur silika kurang dari 45 %, biasanya berwarna hitam sampai hijau.

3. Struktur Batuan Beku
Struktur batuan beku adalah merupakan kenampakkan atau bentuk dan Susunan dari batuan beku.
Struktur batuan beku meliputi :
a. Struktur masif / kompak
Struktur masif adalah susunan mineral yang kompak, tidak menunjukkan adanya pori – pori, penjajarn mineral / bentuk aliran dan bersifat pejal.

b. Struktur jointing
yaitu struktur batuan yang memperlihatkan retakan – retakan.

c. Vesikuler
Yaitu struktur yang memperlihatkan adanya lubang – lubang akibat pelepasan gelembung – gelembung gas dari magma. Vesikuler ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu :
• Vesicle yaitu struktur yang memperlihatkan lubang – lubang yang menyudut.
• Scorian yaitu struktur yang sangat berpori dan tidak teratur dalam masa dasar gelas.
• Pumis yaitu struktur buih dengan lubang – lubang memanjang yang menunjukkan arah aliran buih.

d. Flow
yaitu struktur yang orientasinya sejajar dengan baik oleh kristal maupun oleh lubang – lubang gas.

e. Amigdaloidal
yaitu struktur yang menampakan adanya lubang – lubang gas pada batuan yang terisi oleh mineral - mineral sekunder yang terbentuk setelah pembentukkan magma.

4. Tekstur Batuan Beku
Tekstur batuan beku adalah hubungan antara mineral – mineral yang satu dengan yang lainnya dalam suatu batuan yang meliputi hubungan antara kristalisasi, granulitas dan fabric (kemas).

a. Derajat Kristalitas
Derajat kristalitas atau derajat kristalisasi adalah tingkat kristalisasi mineral dalam suatu batuan. Tingkat kristalisasi pada batuan beku tergantung pada proses pembekuan magma itu sendiri.
Tingkat – tingkat kristalisasi antara lain :
1. Holokristalin
Holokristalin adalah bila seluruh batuan tersusun oleh kristal – kristal mineral.

2. Hipokristalin
Hipokristalin adalah bila batuan beku terdiri dari sebagian kristal dan sebagian yang lain adalah gelas.
3. Holohialin
Holohialin adalah bila seluruh batuan beku tersusun oleh mineral gelas.

b. Granulitas (Ukuran Butir Mineral)
Granulitas adalah derajat besar butir mineral penyusun batuan. Granulitas meliputi :
1. Fanerik
Fanerik adalah kristal dari mineral penysunya tampak jelas dan dapat dibedakan dengan mata dapat juga dengan bantuan luve.
Fanerik dibedakan menjadi :
• Butiran kasar (> 5 mm).
• Butiran sedang (1 – 5 mm).
• Butiran halus (< 5 mm).

2. Afanitik
Afanitik adalah kristal – kristal dari mineral penyusunnya sangat halus sehingga tidak dapat dibedakan dengan mata secara langsung jadi harus menggunakan alat bantu luve atau mikroskop.
i. Mikrokristalin yaitu bila butiran sangat kecil (analisa menggunakan mikroskop).
ii. Kriptokristalin yaitu bila ukuran butirnya labih halus dari mikrokristalin (analisa menggunakan scanning , sinar x).
iii. Amorfus / nonkristalin yaitu bila mineral disusun oleh gelas secara keseluruhan.

c. Kemas (Fabrik)
Kemas adalah hubungan antar kristal – kristal atau susunan antar kristal – kristal yang satu dengan lainnya. Fabric meliputi :
1. Bentuk kristal
• Euhedral yaitu bentuk kristal sempurna dan dibatasi oleh bidang – bidang kristal yang jelas.
• Subhedral yaitu apabila bentuk tidak sempurna dan hanya sebagian saja yang dibatasi oleh bidang- bidang kristal yang jelas atau kombinasi dari bentuk baik dengan bentuk tidak teratur.
• Anhedral yaitu apabila bentuk bidang batas dari kristal tidak teratur atau tidak jelas.

d. Relasi
Relasi yaitu hubungan antar butir kristal – kristal yang satu dengan yang lainya, relasi meliputi :
• Equigranular yaitu ukuran butir kristal yang menyusun batuan hampir sama besar atau relatif seragam.
• Inequigranular adalah ukuran butir kristal penyusun batuan tidak sama besar.

5. Komposisi Mineral
Mineral – Mineral Pembentuk / Penyusun Batuan
Pada batuan beku ada delapan mineral yang umum dijumpai sebagai penyusun batuan beku, biasanya disebut sebagai mineral batuan beku (igneous mineral) dan dapat dibedakan menjadi kelompok, yaitu :
1. Mineral yang tersusun dari unsur silika dan alumina, umunya berwarna cerah (felsik).
contoh mineral :
• Kwarsa
mineral kwarsa mempunyai rumus kimia sio2, berwarna jernih, putih buram dan lain – lainnya. Mengkristal pada system hexagonal, kekerasan 7, umumnya bentuk kristal tidak baik (anhedral), dan mempunyai kilap seperti kaca.
• Feldspar
dibagi dua bagian, yaitu :
1. Potash feldspar
Terdiri dari mineral orthoklas, mikrolin, sanidin, adularia, dan anorthoklas, berwarna merah pucat, putih merah daging, dan abu – abu. Belahannya baik 2 arah kekerasan 6.
2. Plagioklas
Berwarna putih, abu – abu dan lain – lain. Belahan baik 2 arah, kekerasan 6. Mineral ini terdiri dari kalsit plagioklas (anorit, bitownite, labradorit, andesine) dan sedikit plagioklas (albite, oligoklas dan andesine).
• Feldspartoid (foida)
pengganti mineral feldspar, karena terbentuk pada kondisi dimana si o2 kurang. Mineral ini terdiri dari leukosit, nefelin, sodolite dan nosolite serta hauynite. Berwarna putih atau abu – abu kebiruan, kekerasan 6.
• Mika (glimmer)
terdiri dari muscovite (putih jernih), plagotit, (coklat), kekerasan 1 – 2, belahan 1 arah.
2 Mineral yang tersusun dari unsur besi, magnesium, dan kalsium, berwarna cerah (mafic).
• Olivin
Berwarna hijau, kuning kecoklatan, kristal berbutir seperti gula pasir, kekerasan 6 – 7.
• Amphibole
Merupakan mineral terbentuk prismatik panjang bersisi enam, warna hijau kehitaman, belahan 2 arah, kekerasan 5 – 6 dan yang terpenting dari golongan ini adal;ah hornblende.
• Pyroxene
Warna coklat hingga hitam, kekerasan 5 - 6 terdiri dari mineral enstatite, hypersten, diopsite dan augit, belahan 2 arah.
• Biotite
berwarna hitam, dan tampak seperti lembaran.
Untuk mengetahui kekerasan suatu mineral maka dipakai mineral mineral standart pada skala mohs sebagai berikut :
3. Talk
4. Gypsum
5. Kalsit
6. Fluorite
7. Apatite
8. Arthoklas
9. Kwarsa
10. Topas
11. Korundum
12. Diamond atau intan.

7. Genesa
Genesa adalah peristiwa yang menyebabkan terbentuknya batuan beku tersebut

1 komentar: